Translate

Senin, 26 November 2012

Mental Terbelakang

Aku mau menjadi seperti dia.

Adalah hasrat fitrawi, yang membuat aku, kau dan kalian selalu tak puas.
Kita iri dengan kesuksesan orang lain, memberikan penghargaan sebesar-besarnya atas keberhasilan orang lain, sampai kita tak memberi sedikit penghargaan terhadap diri sendiri.
Padahal, kita memang dilahirkan dengan keterbatasan dan tentunya banyak kelebihan. Keterbatasan kita menjadi kelebihan orang lain , inilah kecemburuan.

Banyak betul orang, yang menghabiskan waktunya dengan meng-copy image orang lain.
Banyak betul orang, yang mengutuk dirinya karena serba kekurangan.
Banyak betul orang, yang mengorbankan masa depan dirinya untuk memuaskan hasrat batinnya.

Padahal, kita lahir dengan kelebihan.
Sedikit kelebihan yang bisa mengguncang jagad semesta.
Dan hanya sedikit yang menyadarinya,

Padahal, kita berderajat tinggi dibanding binatang.
Sehingga kita tak perlu mati untuk memuaskan birahi-birahi.
Dan tak ada lagi kata penyesalan.

Padahal, kita tak sendiri.
Bahkan lebih banyak yang sengsara.
Mengutuk hidup yang serba kekurangan.

Apakah nurani kita telah binasa dimakan birahi?
Ataukah, kebahagiaan itu hanya diukur dari materi?

Elegan nan sederhana itu ada didalam kamus.
Mengucap syukur, cukup tak susahlah diucapkan.
Sudahlah fren, setidaknya kita tak terbatas dalam berkarya, berfantasi, dan ilmu yang diobral di pinggir jalan, didalam gudang, menunggu kita untuk menjadi sedkit bijaksana.

Aku hanya ingin senang diatas kesenangan orang lain.
Aku hanya ingin diam, lalu tersenyum dalam hati, dan diterjemahkan oleh bibir.
Aku mencoba sederhana dan menjadi karakter tangguh dalam menaklukkan malam.

hingga nanti ku tahu, arti dari sebuah 'Ketenangan', yang menuntunku pada sebuah 'Keabadian'..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar