Translate

Kamis, 22 November 2012

Gong Caturwarsa

Ini tentang kita... Bukan saya, dia, atau mereka..

Ini tentang Parodi kehidupan yang selalu ditertawai, sebuah panggung sandiwara dalam drama Shakespeare, sebuah cerita Arab kuno dengan negeri seribu satu malamnya, atau seperti penyair-penyair zaman Barok, lebih dekat pula seperti Saga Cina, Chuang-Tzu, tentang mimpi seekor kupu-kupu, tak beda pula dengan negeri Atlantis karya Plato.

Ini bukan pula tentang kepercayaan determinis, bahwa kita dipertemukan dalam sebuah mangkuk besar peradaban. Tapi jauh sebelum itu, inilah mimpi yang sebenarnya yang tak pernah ditemukan dalam kerangkeng sejarah.

Ini juga tentang, semangat, ambisi dan cita-cita.

Sebuah gelora muda yang dihantarkan melalui pundi-pundi syaraf, dengan doktrin kebersamaan.
Sebuah nampan yang awalnya berisi nasi berbagai warna, kemudian disulap menjadi sepasang warna saja.
Sebuah ambisi dalam gairah yang mencari jawabannya.

Kita bahkan tak paham makna sebuah saudara, karena kita tak seayah-seibu, tapi kita merasakannya (seandainya ada kata yang melebihi arti dari seorang 'saudara'), dan tak mampu mengatakannya.
Kita bahkan tak mengenal lagi, karena tanpa berucap pun, kita saling memahami.
Dan tentu kita tak pernah berpikir membangun Rumah diatas Pasir.



Sayangnya kini, ada kita-kita. ada kalian. ada mereka.
Tapi tetap sejalan, mencari makna sebuah keabadian.

Aku pun yakin ini adalah euforia dalam penjara nostalgia.
Ada banyak hal yang memang tak pantas diucapkan dalam kata. Karena kata-lah yang membuat kita salah.
Maka aku tak akan berkata lagi (setidaknya untuk kali ini).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar