Translate

Rabu, 31 Agustus 2016

Suatu waktu di Lamuru

Sunyi yang sesungguhnya, pernah ketika saya berada di Lamuru, sebuah desa di Bone yang subur dan masih berdiri kokoh makam para leluhurnya..


Pertengahan Januari, 2014..

Ceritanya saya kesana karena ada tawaran freelance pengawasan bangunan kantor perusahaan kakao yang berbendera asing. Tempat ketigaku bekerja, setelah kampus memutuskanku ke dalam zona 'mahasiswa berprestasi', setidaknya begitulah statusku di data mahasiswa online, diberi waktu setahun untuk bebas tugas dari dunia kampus. Dan tentu saja, saya kemudian mencari pekerjaan, menghindari kutukan anak bandel. Haha, nantilah kita bahas itu di warung kopi selanjutnya.

Hanya dengan bermodalkan informasi yang kurang valid dari pesan berantai seorang teman, saya berangkat ke Lamuru. Surel balasan atas data diri yang minim pengalaman kerja, katanya saya memenuhi kualifikasi. Bisa dibayangkan pekerjaannya pastilah tidak rumit, hehehe. Berangkat dengan iming-iming fulus dalam bentuk dollar yg dihitung perhari, pemuda miskin sepertiku tentulah menancap gas sepeda motor penuh semangat.

Menurutku, sunyi itu bukan dalam artian individen, kesendirian yg tak dapat dipecah-pecah lagi. Melainkan sunyi yang merasa sendiri karena keterasingan. Sunyi ini membantah kehadiran orang-orang disekitar, seperti daun talas yang tetap kering di musim penghujan. 

Dan saya benar-benar terasing di posko tim kerja ini. Untuk pertama kalinya saya harus membawa diri tanpa seorang kenalan, dan semuanya orang tua, kecuali gadis Aceh berumur yang membalas email bahwa saya masuk kualifikasi tim. Setelah memarkir motor di tanah yang becek lalu melepas mantel hujan, acara perkenalan pun dimulai dengan segelas kopi hangat dan sepiring pisang goreng. Penyambutan yang luar biasa dalam standar kehidupanku..

Kontrak kerja yang awalnya cuma tiga minggu, sedikit molor karena kemajuan lapangan tidak signifikan. Menghabiskan waktu selama itu tanpa gairah tambahan selain gaji, sungguh tidak produktif. Ini pelajaran juga buatku. Mungkin juga karena pekerjaannya membosankan, makanya dibayar mahal, aneh kan. Saya terpaksa harus mengorbankan waktu malamku untuk tidur agar esok paginya bisa bangun. Makan tiga kali sehari, punya banyak waktu senggang, ini hal yang tidak menyenangkan. Alam kampus yang membiru didarahku, menolak kemapanan ini. Disinilah awal mula kata profesional, ketika kau tidak menjadi dirimu sendiri demi harga diri itu sendiri.
Profesional ko cess, haha.

Namun dibalik kejemuan itu, ada realitas yang sulit kupungkiri. Bahwa, di desa ini, di tanah yang masih kokoh berdiri makam para raja dan leluhurnya, hampir semua yang saya temui adalah orang yang ramah, sungguh berbaik hati walaupun kedatanganku tak memberi makna berarti buat mereka. Kita sering mempertanyakan tentang kehidupan, padahal jawabannya sudah berserakan di alam kehidupan itu sendiri. Sunyi itu kini, selalu berbuah manis. Bahkan, saya sempat dibuat mabuk tuak di acara kondangan tetangga.. Hahaha, dasar amatir !



Terima kasih kepada,
Penghuni posko :
Pak Hasan, Pak Labasi, Pak Nawir, Bu Sumilia

Tuan rumah :
Puang (bapak tua), yang tinggal bersama seorang cucunya kelas 6 SD yang suka menyanyikan lagu Blink-OMG, saya pun akhirnya ikut menghapalnya..

...
"Rasa cintaku ini, cinta pertama ini
Kisah cintaku di putih abu-abu..
Gak karuan perasaanku,
Pusing-pusing aku harus bagaimana..

:: oh my God, ku aku jatuh cinta
oh my God, ku aku suka sama dia"
...


Sekedar merawat ingatan..
di Gili Meno, tengah malam menuju September.

Kamis, 25 Agustus 2016

Field Report (FR) : Gunung Rinjani 3726 mdpl - Lombok, Indonesia

Rabu, 4 Mei 2016
15.30 Meninting Garden, Lombok Barat
18.00 Senaru, registrasi Rinjani Trekking Centre
18.30 Sinar Rinjani Cottage and Resto

Kamis, 5 Mei 2016
05.00 wake up and breakfast
07.30 Senaru to Sembalun
09.00 Sembalun - registrasi
11.30 Pos 1 - Lunch
12.40 Afterbreak
13.30 Pos 2- break 15 menit
15.30 Pos 3- camp 1800 mdpl : coffeebreak
19.00 Dinner, rest

Jumat, 6 Mei 2016
05.00  Wake up + warming up
07.00  Breakfast 
08.05  Afterbreak
11.00  Middle way : break
12.30-13.00 break
14.00 Plawangan Sembalun 2626 Mdpl for Lunch
19.00 Dinner, rest

Sabtu, 7 Mei 2016
02.00 Wake up + coffee snack
02.45 Summit attack
04.25 Diforcing group - solo summit
04.55 Punggung Rinjani
08.00 Top Rinjani 3726 mdpl
08.15 aftersummit
10.00 Basecamp Plawangan
10.30 Back to pos 3
11.35 middle way
13.00 Pos 3 Lunch
14.00 afterbreak
18.30 Basecamp Sembalun
19.50 Basecamp Senaru
20.10 Senaru - Meninting
22.00 Meninting Garden


Keterangan:

Guide  : Pak Adi (Rinjani Trekking Centre)
Porter  : 3 persons
Team   : 
         - Pak Syefi (72 tahun) Jakarta
         - Pak Suyan (63 tahun) Jakarta
         - Aldin         (26 tahun) 








Thanks for all best.. :)