- Eksistensi
Salah
satu cita-cita republik ini yang termaktub dalam Preambule (pembukaan)
Undang-undang Dasar 1945 yakni; melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Ekspektasi luhur dari cita-cita
diatas adalah mencerahkan perilaku pribadi masnusia Indonesia dalam berkarakter
hidup bersosial dengan semangat kearifan lokal. Sejarah telah menceritakan
kepada kita, untuk mencapai kata Merdeka secara geopolitik tidaklah cukup hanya
dengan ambisi, melainkan upaya yang terorganisir, terarah dan terpadu dengan
melibatkan seluruh Stakeholder; pemuda,
pelajar dan golongan tua terdidik lainnya. Sama halnya dengan pencapaian
cita-cita bangsa ini, tak akandigapai tanpa adanya upaya yang terus-menerus,
tersistematis, terorganisir, visioner, dengan juga melibatkan seluruh
unsur-unsur dalam masyarakat utamanya dalam bidang pendidikan, kepemudaaan dan
kebudayaan.
Universitas sebagai institusi
merdeka di bumi ini, tentu memiliki peran dan fungsi yang sangat potensial
untuk mencapai cita-cita bangsa ini. Universitas sebagai penyandang pendidikan
tinggi juga harus tersistematis dan terpola dalam membentuk karakter mahasiswa
yang benar terdidik secara social democrate
cosmopolitan (sebagai sekolah sosial kosmopolitan). Besarnya dinamika dan
energi dari pelaku dunia kampus dalam hal ini mahasiswa, harus dibuatkan
kanal-kanal untuk mengalirkan energi tersebut, wadah tersebut tentu adalah
lembaga kemahasiswaan. Lembaga kemahasiswaan sebagai miniatur negara, tentu
memiliki persoalan kompleks dalam mencapai tujuannya, dimana peran mahasiswa
sebagai katalis dari kepentingan-kepentingan yang berpihak kepada hal tertentu
saja. Untuk itu dibutuhkan mahasiswa yang kritis, analitis, rasional dan
idealis.
Universitas Hasanuddin dalam sistem
kaderisasinya melalui pendidikan berkarakter sebagai upaya perwujudan Tridharma
Perguruan Tinggi. Jaminan undang-undang terkait kebebasan berkumpul dan
berserikat, mewajibkan setiap organisasi intra perguruan tinggi diharapkan
mampu mengembangkan potensi mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan
kecendiakawanan serta integritas kepribadian untuk bersama mencapai tujuan
pendidikan tinggi. Pola kaderisasi lembaga kemahasiswaan haruslah bersifat
progresif dan mampu menimbulkan semangat kemahasiswaan demi pencapaian taraf
hidup masyarakat Indonesia yang lebih baik.
Bina Orientasi dan Sosialisasi 2012
(BOS 2012) sebagai upaya nyata dari Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin (HMS FT-UH) untuk memberikan pengantar kepada mahasiswa
baru tentang dinamika kemahasiswaan. Sosialisasi almamater yang mencakup
pengenalan terhadap identitas lembaga kemahasiswaan, orientasi profesi keilmuan,
peran dan fungsi mahasiswa, pendekatan sosial-kultural, mempersiapkan
kader-kader pelanjut tongkat estafet kepemimpinan, secara sistematis akan
dijewantahkan dalam kegiatan ini. Oleh karena itu, tanpa adanya dukungan dan
partisipasi dari segala pihak, ekspektasi kegiatan ini tentu tak akan dicapai
secara maksimal.
(Bab I Pendahuluan, Rancangan Konsep Bina Orientasi dan Sosialisasi 2012)aL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar