Translate

Rabu, 12 Februari 2014

#SparklingMB : Merobek Sunyi di Ketinggian Kelimutu

Siapapun kita hari ini, berasal dari resultan keputusan-keputusan yang telah kita buat di masa lalu.
Inilah malam yang direncanakan, merobek sunyi di ketinggian Kelimutu..


Bersama senja terakhir di Tahun 2013, tim #SparklingMB meninggalkan kota Maumere. Kita akan bergerak ke sebuah desa bernama Moni, berada di lembah kawasan Taman Nasional Kelimutu. Mobil, truk ditumpangi, dari desa ke desa ditelusuri. Hari makin malam ketika tim mendapat tumpangan terakhir hari itu. Di pertigaan kami menunggu, dalam hati ada keresahan, sebentar malam adalah pergantian tahun, dan bagaimanapun kita harus merayakannya.  Sekitar 3 jam menunggu tumpangan di Desa Key, untuk menghindari tahun baruan di emperan toko, tim akhirnya memutuskan untuk mencari mobil sewa menuju Kelimutu. Dalam rencana, senja mengantarkan di penghujung tahun, dan akan kami sambut cahaya pertama di sebuah triangulasi kekayaan alam negeri, keajaiban danau tiga warna, Kelimutu.

Sukses melobi mobil sewa sampai mendapat potongan sebesar-besarnya, tim bergerak langsung menuju desa Moni. Rasa lelah mulai terasa, sesak karena mobil tumpangan biasa harus mengangkut 18 orang, belum lagi ransel-ransel mengambil tempat. Alhasil, kernet pun duduk di atas atap mobil, sementara jalan hampir menikung semua, mengerikan bagi yang belum terbiasa. Hehe. Membutuhkan waktu sekitar 3 jam menuju desa Moni, hawa dingin menusuk, kulit menebal akibat tekanan berganti. Tim berhenti di sebuah penginapan milik pemerintah, Saoria, katanya penginapan paling murah di seluruh Moni. Harga yang ditawarkan untuk peserta backpacker 150 ribu/hari dan bisa dimuat 3-4 orang. Agak lumayan juga tempatnya. Bungalow tua yang rapuh, namun bersahabat di harga dan elok di mata.


Desa Moni, tampak dari kejauhan penginapan Saoria

23.03 : Nampak gembel-gembel menuju kamar masing-masing.
23.35 : Tim kumpul disatu titik, beratapkan langit, tak ada bulan, hanya awan tipis kelabu. Memasak air lalu makan seadanya. Ya, saya hanya butuh KOPI.
23.55 : (belum ada kembang api) hanya dentuman meriam bambu bertalu-talu.. (suasana asli begini, tentu masuh nikmat)
00.02 : SELAMAT TAHUN BARU 2014 JJ .. Semua tim saling bersalaman, belum ada kembang api  L
00.12 : Akhirnya kami melihat kembang api dari dekat. Terima kasih tetangga.. hahaha  

Sesederhana itu, memperingati pergantian tahun dengan cara berbeda. Sambil menyeruput kopi, mencoba menggali kenangan tentang seperti apa diriku di tahun sebelumnya. Tahun lalu, yang dimulai juga dimulai dengan suasana seperti ini, di ketinggian Sesean-Tana Toraja, meneriakkan sejumlah harapan, yang paling teringat “sepertinya langkah-ku di tahun ini semakin panjang, jalan yang jauh terasa begitu dekat, semoga sarjana di tahun ini… “ 

Tim bergegas istirahat, selain karena lelah dan gerimis mulai turun, rencananya kita akan menyambut sinar matahari pertama dari puncak kelimutu. Waktu ideal untuk memperoleh sunrise dari basecamp Moni adalah pukul 4 pagi. Beruntung hari itu, di musim penghujan, tim #SparklingMB mendapatkan langit cerah, kabut masih tipis ketika jejak langkah kami tinggalkan dari pos ke pos menuju puncak. Ada kepuasan tersendiri, menyambut karya agung yang mahakuasa. Danau tiga warna Kelimutu, adalah salah satu destinasi utama dalam ekspedisi kali ini. Setelah membayar registrasi di posko masuk Taman Nasional Kelimutu, jalan menanjak menanti didepan, ada puluhan anak tangga yang dilewati kemudian setapak mengantarkan kita ke puncak.

Tim #SparklingMB ; 06.40 WITA



 Kelimutu's Story


Spot utama di ketinggian kelimutu adalah :
1. Mengawali hari dengan mengejar matahari terbit.

2. Triangulasi puncak Kelimutu 1639 mdpl. Biasanya tempat ini juga diadakan semacam ritual adat, sekitaran bulan agustus kalo gak salah.
Hey, pagi itu. 
3. Danau tiga warna (1 Januari 2014)
     3a. Tiwu Ata Mbupu : Danau warna hijau kehitaman ( danau untuk arwah para orang tua)



     3b. Tiwu Nuwa Muri Koo Fai : Danau warna biru muda ( danau untuk arwah muda-mudi )

     3c. Tiwu Ata Pulo : Danau warna hijau tua (danau untuk arwah orang jahat )

4. Didekat shelter peristirahatan terdapat area ritual. Hati-hati melangkah, ada edelweis di tempat ini.
5. Bila memungkinkan, bisa juga memberi makan untuk monyet-monyet.. Asal tidak kebanyakan..
6. Nikmatilah ngopi di ketinggian kelimutu. 5 ribu pergelas kok, sambil ngorek info dari ibu penjualnya. :)
7. Air Terjun Murundao dapat diakses 500 meter menurun dari penginapan Saoria. Airnya agak berbelerang. Lompat !
Lumayan membasuh keringat


Selepas mandi, kepak ransel.. We escape from the unique of Kelimutu..


Makassar Backpacker : Escape from Kelimutu 1 Januari 2014

Thanks to :
- Penjawab segala keraguan, pemilik segala kebenaran, penguasa segalanya - Allah SWT
- Makassar Backpacker : @mksbackpacker
- Floresian,
- all crew #SparklingMB - Eksplore the Extraordinary FLORES

- gambar tambahan bisa diakses di www.instagram.com/aldjapari gunakan hastag #visitFlores #SparklingMB
- cerita lainnya di blog om RON :)

(tulisan ini dibuat tanpa googling, mohon maaf jika ada perbedaan pandangan, murni kesalahan subjektif penulis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar