Translate

Jumat, 07 Desember 2012

Sajak tak Bertuan

Saat ini pilihanku hanya dua..
Pertama, kembali menggali kenangan...
Kedua, berfantasi, melabrak batasan-batasan fakta..

Tapi aku tak akan memilih, karena aku akan menceritakan keduanya..

Yang pertama,
Tak ada masa lalu yang terus menghantuiku, selain masa bersamamu..
Memori itu tak akan hilang sayangku..
Tak ada hari yang lebih bersemangat, selain hari bersamamu..
Tentu ini bukan euforia, karena saat ini pun kumerasakan demikian..
Terlahir sebagai orang sepertiku, kadang kukutuki takdir, atau menghakimi diri karena penyesalan..
Tak kupikir, bahwa ini semua harus kunikmati dan kusyukuri, karena masih bisa mengecap keindaha-keindahan ilahi denganmu..
Saat ini pula, sering ku tersenyum sendiri, dejavu akan masa-masa itu, atau parahnya menggunakan rasio dirimu untuk menilai wanita lain..
Sering juga ku termenung, sadar akan kebodohanku tempo lalu, mengabaikan kesempatan-kesempatan itu..
Atau,
Justru kekakuan itu makin menjadi..
Seakan buta dan tuli akan semua pergerakan alam, selain dirimu..

Aku mengingatmu,
Karena sekarang, tak ada kepastian yang kumiliki selain itu..
Ini bukan skenario drama, tapi inilah kisah..
Yang kekal di alam pikiran..
Ini adalah sejarah, dalam lembar-lembar buku kehidupan kita..
Karena sejuta bait-bait indah nan sakral lahir dari ketakjuban hatimu..
Kutaklukkan pula malam-malam, kuhidupkan siang-siang, kudapati telaga-telaga di tengah sabana..
Sekali lagi, pernah bersamamu..

Yang kedua,
Akhirnya kita berpisah karena mulai mendewasa, mampu melukis masa depan dalam kanvas waktu..
Kadang aku benci berpikir kedepan, karena dengan alasan itulah aku melepasmu..
Tapi, ini pulalah kemenangan terbesar dalam diriku, karena mampu mengorbankan apa yang kita kasihi, untuk apa yang kita imani..
Saya kira ini sangat adil..
Karena itu pula, perbedaang adalah dua substansi yang lain, tak bisa dipaksakan sama..

Hingga hari ini, ketika keajaiban ada; kau mengimani kiblatku..
Maka dengan segera kutemui orang tuamu, bahwa akulah laki-laki itu...
Yang kau ceritakan terdahulu, yang akan menjadi imammu..
Tapi dibalik semua ini, hanyalah harapan kaku yang membuat tubuhku juga kaku..
Tapi juga tak pernah kuharap ada keluhan atau perasaan iba kepadaku..
Karena itu kelemahan, memutuskan rantai-rantai imajinasi..

(sajak untuk orang-orang yang menghakimi diri karena perbedaan)
(perbedaan tak bisa akan sama, tapi akan saling melengkapi, agar keseimbangan tetap ada)
(karena kita beda, kita tak kan satu, tapi juga membuat kita satu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar