Kicauan Parau sang
Zaman
Ku tahu, jikalau
sesuatu itu harus ad awalnya, dan pasti berakhir.
Ku tahu, seandainya
manusia bisa mencipta, tentu tak ad kau, kita, kami, dan mereka.
Aku terperangkap dalam cangkang peradaban yang tak
kuingini.. aku orang yang terkecewakan oleh sebab-sebab yang dijadikan alasan
untuk akibat yang menguntungkan pribaddi.. aku bahkan tak mengenal diriku, yang
kadang berupaya menjadi baik, baik, dan baik tetapi yang buruk pun tak bisa
dilepas.. aku terpenjara oleh cangkang yang kubuat sendiri.. ingin rasanya
kulepas, hingga akhirnya aku membuat cangkang kemilau ku, bertabur serbuk baja
dan berpirantikan perak agar aku bisa sedkit berbangga dgn apa yang tlah
kucapai..
Tak ada suatu pun yang tak bisa dibahasakan. Konsep jati
diri yang terkadang dilematis, justru membuatku semakin misorientasi terhadap
segala kepentingan sekitarku.. aku ingin di bingar, aku mau dipasar, sajak
melly dan track sinema cinta..
Disaat aku sedikit menganga karena menahan kantuk, justru
kadang aku paham, bahwa disekitarku ad yg raganya tertidur, tapi jiwanya tetap
berkeringat mencari ap yang menjadi kepentingannya..
Kadang, aku merasa betul2 sendiri.. dengan pengalaman kisah
yang cukup, kadang membeuatku terdsadar bahwa aku butuh sang pencuri untuk
melengkapi tulang rusukku yang hilang itu..
Aku betul2 tak menjamin nantinya, apkah aku bisa berguna
bagi orang2 sekitarku, atau kumatikan saja laptop ini, lalu kubebaskan rasa
kantukku sementara..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar